BUALNEWS.COM — Pasca terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau maka masyarakat, pemerintah dan DPRD Riau harus punya keberanian untuk meninjau ulang nama provinsi ini. Pasalnya, provinsi bernama Riau hari ini adalah provinsi memiliki daerah dengan semangat identitas kultural dari peradaban Kerajaan Siak.
Sedangkan nama Riau, memiliki kekuatan identitas kultural dan sejarah dari bundanya Provinsi Kepulauan Riau. Bermula dari sebuah kerajaan kecil dalam gugusan pulau-pulau bernama Kerajaan Riau, kemudian berlanjut dalam kancah sejarah ada Johor Riau, Riau-Johor hingga Riau Lingga.
“Meninjau ulang nama provinsi ini dalam ikut menjaga semangat dan mengenang jasa perjuangan Raja Kecik dan penerus keturunannya dalam membangun peradaban yang gagah, kuat, tinggi hingga membantu perjuangan kemerdekaan RI. Serta mendukung berdirinya Republik ini dengan harta, tahta dan wilayahnya,” ungkap Dr HM Rizal Akbar M.Phil, Sekretaris Perhimpunan Ilmuan Pesisir Selat Melaka (PIPSM) .
Semangat meninjau ulang nama Provinsi Riau ini juga kata Dr HM Rizal Akbar M.Phil yang kini fokus mengkaji dan meneliti pemikiran sejarah perdagangan, sosial, ekonomi di Selat Melaka mengatakan, kalau semangat ini hendaknya juga bersamaan dengan perjuangan Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Siak mengusulkan nama Tengku Buang Asmara sebagai Pahlawan Nasional.
“Paling tidak dengan latar belakang sejarah yang kuat ini juga diharapkan menjadi terus menjaga semangat pacak sejarah peradaban besar yang telah dimula, diteruskan serta dibangun Raja Kecik dan keturunannya di Selat Melaka bagi kita pada hari ini. Dan Kerajaan Siak adalah sebuah impirium besar yang ikut memberi warna peradaban bagi Selat Melaka , kemerdekaan dan kemajuan Indonesia ,’ tegasnya.
Secara sejarah dimana bisa dibaca pada abad ke 17 kata doktor lulusan terbaik Universitas Trisakti Jakarta ini memanglah Johor Riau berjaya menguasai kawasan ini. Tapi tidak dengan pada abad ke 18 dimana Kerajaan Siak sangatlah perkasa membentuk peradaban dan ketamadunan di pesisir Selat Melaka.
” Oleh sebab, menamakan provinsi ini dengan ruh kejayaan dan ketamadunan yang diletakkan oleh Raja Kecik, kemudian dilanjutkan dengan Tengku Buang Asmara dan penerusnya adalah menjadi amanah bagi kita pada hari ini untuk mengembalikan semangat, kejayaan dan cita-cita dengan provinsi ini. Sebab, dizamannya perperangan dan musuh terbesar Kerajaan Siak adalah Kerajaan Riau itu sendiri,” ungkapnya. ***
Editor: Wadami