BUALNEWS.COM — Indah memang, itulah kesan pertama sampai di Ketapang Beach,Rupat Island, Riau, Indonesia. Kamis (28/07/2022) Pukul 09.20 Wib setelah melalui perjalanan lebih kurang 20 menit dari Simpang Nyirih Jalan Poros Desa Pangkalan Nyirih-Rupat akhirnya sampai di Pantai Ketapang yang dulu bernama Pantai Lohong.
Sambil mencari tempat parkir, hempasan gelombang Selat Melaka sudah bernyanyi. Apalagi pasir putih, sisa hempasan gelombang musim utara menyebar dan memutih memenuhi halaman parkir.
Sempat mengambil beberapa foto, dan inilah kali pertama sampai di Pantai Ketapang, Desa Sungai Cingam. Apalagi melihat panjang pantainya dan bentangan lebar sangat luas hingga sampai 70 7meter sehingga sangat berkesan, asyik dan menarik untuk di kunjungi.
Sempat beberapa menit disini menunggu air pasang turun. Apalagi menunggu dan ingin langsung menyaksikan air surut dan melihat pasir putih. Buktinya, memang luar biasa pasirnya, putih, halus dan kalau dianginkan maka nampak cahaya-cahaya putih di pasirnya.
Berkat kunjungan dan silaturahmi ke Pantai Ketapang ketemu kawan lama yang dipercaya mengelola Gerai Bumdes Cingam saat awal -awal pertama datang ke Kota Dumai. Akhirnya, cerita jadi lama juga di Pantai Ketapang. Dan sebelum sampai di Pantai Ketapang mengunjungi mahasiswa di Posko KKN IAITF Dumai di Desa Pangkalan Pinang, Kecamatan Rupat.
Walaupun di Pulau Rupat sampai sejak, Rabu (27/07/2022) dari Dumai. Dan memang tujuan awal, melihat dan memantau penempatan mahasiswa KKN Tematik IAITF Dumai di Pulau Rupat. Setelah koordinasi dengan seluruh posko di masing-masing desa maka diputuskan untuk menuju Desa Pangkal Pinang. Pukul 09.40 WIB saya ( Dawami S.Sos M.I.Kom ‘Red) dan Dr (Cand) Faizal Nurmantias SE sudah sampai di kantor desa dan disambut Kades, Buhari Abu Sofyan. Dari sinilah kami mulai dan selaku Ketua DPL se Kecamatan Rupat maka dibuka dengan membaca nama-nama mahasiswa dan menyerahkan ke pihak desa. Usai dari Desa Pangkal Pinang dilanjutkan ke Desa Sungai Cinggam dan disambut Kades, Jamil S.PdI baru sebelah petang tepatnya pukul 15.30 WIB melanjutkan ke Desa Mekeruh dan sudah ditunggu Kades, Dedi Sumabtri S.Pd di kantor desa. Baru malamnya, setelah Isya janjian dengan Kades Pangkalan Nyirih, Mursalim S.Pdi dikediamannya . ****
Penulis: Dawami S.Sos M.I.Kom, Dosen IAITF Dumai, Pegiat Lingkar Pojok Literasi