Negeri Parameswara Melaka (Catatan Perjalanan IAITF Dumai ke UiTM Melaka, bagian 3)

Advertisements

BUALNEWS.COM — Hari masih pagi, jam ditangan menunjukkan pukul 07.50 waktu malaysia dan 06.50 WIB, Selasa (13/16/2023),  terdengar suara burung gagak sedari pagi saling bersautan, bermain, bernyanyi, menyapa dengan ramah setiap pengunjung ke Kota Melaka Bandaraya Warisan Dunia.

Hari ini, merupakan hari kedua kami rombongan IAITF Dumai berkunjung ke Melaka. Berdiri di pinggir jalan raya tak jauh dari Menara Taming Sari terlihat masih diselimuti embun pagi. Tepatnya, di Plaza Merdeka tapi McDonald’s dan 7 Seven pagi lagi sudah buka dan dibawah tugu sepertinya baru dibuat bergambarkan burung gagak.

Belum ada sentuhan cat berwarna sebagaimana layaknya burung gagak berwarna hitam. Tapi masih asli, ukuran burung gagak dikerjakan tangan profesional. Memanglah, burung gagak masuk menjadi icon di kota ini. Selain bunga raya yang juga ikut mengindah rasakan kota serta penarik bagi pengunjung luar negeri untuk datang lagi.

Kalau Menara Taming Sari berada disebelah kiri maka di depan kami menginap cukup hanya menyeberang jalan dan berjalan  di Jalan Taman dalam beberapa meter maka bisa berwisata dan berfoto dengan benda bersejarah kapal protugis. Selain itu, segala kuliner dan barang jajanan bisa dibuat oleh-oleh pulang bisa berkeliling mencarinya.

Sesuatu yang menarik adalah penataan areal penginapan menyatu dengan kawasan kuliner, berbelanja, berwisata dan semuanya bisa berhubung dengan cukup berjalan kaki dengan sambil menikmati suasana kota. Baik siang hari, sore dan malam hari. Indahnya Kota Melaka dapat disaksikan pada malam harinya. Itulah kesan selalu disampaikan setiap kesan orang habis berkunjung di Kota Bersejarah ini.

Baca Juga :  Peradaban itu Bernama Selat Bengkalis

Membuktikannya, sebagian rombongan kami terdiri dari para mahasiswa IAITF Dumai dan dosen nampak begitu bahagia menikmati malam di Kota Melaka. Dan sebagian lagi, sudah membeli oleh-oleh buat keluarga. Walaupun, Kamis lusa kami baru pulang ke Kota Dumai. Menariknya, sekitar pukul 09.00 malam kami dikunjungi penyanyi rock malaysia 90an, Poey Stings yang jauh-jauh dari Kuala Lumpur. Begitu dapat tahu kami di Melaka, bersama sang istri ikut bersembang duduk santai di Kedai Mamak Kawasan Plaza Merdeka. Melaka hingga pukul 11.00 malam.

Banyak cerita yang dibagikan dan menjadi sumber untuk berbagi dalam membaca Malaysia pada hari ini. Malam pun terus berlalu dengan cepat. Pak Poey Stings pun harus kembali ke KL dan kami esok pagi. Pukul 08.00 sebelah pagi sudah harus berada di Kampus UiTM Lendu,  Daerah Alor Gajah. ***

Penulis: Dawami, S.Sos, M.I.Kom, Dosen IAITF Dumai, Pegiat Lingkar Pojok Literasi, Jurnalis Senior Wartawan Utama.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *