BUALNEWS.COM — Pagi Senin (28/2/2022), Mabest Kopi tampak lebih ramai dari biasanya. Politisi, perwakilan dari perusahaan swasta, pemerintahan, sejumlah tokoh masyarakat hingga millenial tumpah ruah menghadiri peluncuran buku anggota DPR RI Syamsurizal yang berjudul Bang Syam: Mutiara dari Pesisir.
Sebenarnya buku yang menguak kisah perjalanan hidup sosok Syamsurizal sejak kecil ini sudah sejak lama diterbitkan dan dipersiapkan. Namun memang masih menunggu waktu yang tepat untuk peluncurannya. Dan akhirnya dipilihlah Bulan Februari ini sebagai waktu yang tepat untuk acara peluncurannya.
“Alhamdulillah setelah sekian lama kita persiapkan, hari ini buku Autobiografi berjudul Bang Syam: Mutiara dari Pesisir resmi kita luncurkan di Mabest Kopi,” ujar Syamsurizal, Anggota anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Senin (28/2/2022).
Ia mengatakan ada beberapa alasan mengapa buku ini baru diluncurkan hari ini. Karena memang untuk peluncuran sebuah buku memang dibuat hitung-hitungan yang konkrit dan jelas.
“Untuk mendapatkan kesan yang baik, buku ini sebaiknya diluncurkan pada momen-momen yang lebih baik pula. Artinya ketika meletakkan sesuatu pada momen yang lebih, sehingga ada penghargaan yang lebih baik dari pihak-pihak yang akan memberikan perhatian kepada hal itu,” cakapnya.
Disampaikan Syamsurizal, banyak momentum bersejarah di bulan Februari ini. Yang pertama, bulan Februari akan menjadi bulan diselenggarakannya Pemilu tepatnya tahun 2024 mendatang, tepatnya 2 tahun lagi.
“Selain itu di Bulan Februari ini, juga ada peristiwa yang menyita perhatian seperti pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina, kontroversi kebijakan Menteri Agama, bencana alam di Pasaman dan berbagai peristiwa lainnya. Sehingga bisa dikatakan kita menumpang dari beberapa peristiwa besar itu untuk terangkat. Saat semua peristiwa itu terjadi, kita muncul sebagai mutiara dari pesisir, sesuai dengan judul buku itu, “Bang Syam: Mutiara dari Pesisir”,” sebutnya.
Lanjut Syamsurizal, buku ini merupakan autobiografinya yang dia ceritakan, kemudian ditulis dan dirangkai kalimatnya oleh penulisnya, yakni Eddy A Moh Yatim.
“Untuk buku ini editor sekaligus pencetus ide dan beberapa gagasan didalamnya adalah Eddy A Moh Yatim yang memang sudah lama saya kenal, bahkan sejak sebelum menikah. Dan alhamdulillah hingga kini kami masih berteman baik,” sebutnya.
Di dalam buku ini dikatakan Syamsurizal, ada berbagai cerita yang dituliskan mulai dari kejadian asing, aneh, ataupun lucu.
“Tidak banyak orang punya kebiasaan diri mencatat apa yang sudah dia lalui semasa hidupnya. Di awal saya tak menyangka ini bakal dibukukan, tapi memang saya rajin mencatat apa yang saya kerjakan. Saya punya catatan khusus tentang apa yang saya anggap menarik, dan ternyata kan berguna. Dan saya kira itu adalah kebiasaan yang baik dan bisa ditiru,” sebutnya.
Lanjut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Riau ini, yang perlu ditiru lagi oleh anak muda adalah selalu mensechedulkan waktu. Mulai jam berapa bangun, jam berapa solat, kemudian mulai jam berapa tidur, main, sekolah, mengaji dan juga olahraga. Ini agar waktu itu tidak terbuang.
“Bahkan dulu saat saya main bola, saya tetap bawa buku, Sambil main layang-layang saya juga bawa buku dan saya baca saat layang-layang itu sudah terbang tinggi. “Itu kebiasaan yang saya rasa bisalah dicontoh atau ditiru oleh anak muda,” sebutnya.
Sementara itu, penulis buku ‘Bang Syam: Mutiara dari Pesisir’, Eddy A Moh Yatim, mengatakan peluncuran buku ini sebenarnya sudah sangat lama dia nantikan, namun dia menunggu jadwal yang diinginkan oleh Syamsurizal.
“Saya sudah lama kenal dengan Bang Syam ini, seperti yang beliau sampaikan tadi, saya ini teman diskusi beliau, bahkan sejak dulu kami masih sama-sama melajang, jadi hubungan kami bukan sebatas narasumber dan tokoh dalam buku saja,” ujarnya.
Ketua Komisi V DPRD Riau tersebut, menambahkan, peluncuran buku ini dilakukan di Mabest Kopi, dimana dulu tempat ini menjadi tempat yang membahas tentang persiapan pembentukan “Provinsi Riau Pesisir”.
“Jadi, ini saya sebut sebagai rumah peradaban, semua bidang peradaban ada di sini, mulai dari kantor media, Sekretariat Persatuan Olahraga Domino Indonesia (Prodi), dan dan Riau Development Institute (RDI),” tutupnya.
Selain meluncurkan buku ini, Mabest Kopi juga melaunching tabloid politik “Riau Tribune” serta bincang-bincang 10 tahun Firdaus-Ayat: Wajah Pekanbaru, Kini dan Nanti. Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Pekanbaru Firdaus, Anggota DPRD Pekanbaru; Zulkarnain, Sekretaris DPD Demokrat Riau Arwan Citra Jaya, Wakil Ketua DPW PPP Riau Zulkarnain Kadir, dan sejumlah tokoh lainnya. ***