BUALNEWS.COM — Majelis Tinggi Kerapatan Empat Suku Melayu Kenegerian Kubu melakukan silaturahmi ke Kampus IAITF Dumai, Senin (31/1 2021) pukul 17.00 Wib di aula pertemuan lantai II IAITF Dumai.
Silaturahmi bertujuan dalam rangka melakukan pendalaman materi secara akademik terkait eksistensi tanah ulayat majelis kerapatan empat suku Melayu Kenegerian Kubu. Apalagi pak Dr Rizal Akbar pernah meneliti dan menulis buku tentang tanah ulayat dan disitu ada juga satu tulisan terkait dengan Suku Hamba Raja Kenegerian Kubu.
Demikian disampaikan Datuk Nurdin M Thohir bergelar Encik Wira Siak dalam sambutannya. Majelis Tinggi Kerapatan Empat Suku Melayu Kenegerian Kubu merupakan pengabungan dari empat suku yang ada yaitu suku hamba raja, suku rawa, suku haru dan suku bebas.
“Terhimpunnya keempat suku ini dalam Majelis Tinggi Kerapatan Empat Suku Melayu Kenegerian Kubu adalah sebagai bentuk kami ingin menjaga dan merawat adat beserta tanah ulayat kami dalam naungan NKRI. Oleh sebab itu, kami hanya melanjutkan semangat dari orang tua tua kami.dalam merawat, menjaga dan mewariskan adat istiadat, ulayat kenegerian kepada anak cucu, kemanakan kami,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Rektor IAITF Dumai, Dr H Ahmad Rozai Akbar MH dalam sambutannya juga mengucapkan ribuan terima atas kunjungan silaturahminya. Satu harapan kata Doktor Pakar Usul Fiqih Riau ini adalah semoga kampus ini bisa memberikan kontribusi akademis dalam mendudukkan masalah adat istiadat, tanah ulayat.
“Apalagi kita ada fakultasnya yaitu Fakultas Syariah. Dan disajikan wajib dalam mata kuliah tamadun melayu, hukum adat dan lainnya sehingga bisa dijadikan masukan untuk langkah terbaik kedepannya,” tegasnya dan ditutup dengan 2 buah pantun isinya mengajak masyarakat menjaga adat istiadat sebagai khazanah keberagaman dari NKRI.
Selain itu, dalam sambutannya juga Ketua Yayasan IAITF Dumai, Dr HM Rizal Akbar M.Phil mengulas bagaimana perjuangan awal tetua adat yang terhimpun dari Suku Hamba Raja dalam memperjuangkan eksistensinya yang kita sudah terhimpun dalam Majelis Tinggi Kerapatan Empat Suku Melayu Kenegerian Kubu.
“”Saya juga berharap perjuangan terus dilanjutkan dengan niat yang sama bagaimana tetua kita dulu memperjuangkannya. Ada almarhum KH Khaidir Mat Waffa dan lainnya. Ingat keberadaan adat dan tanah ulayat diakui oleh negara serta Undang-undang. Di Provinsi Riau sudah diatur dalam Perda dan juga dunia. Apalagi terkait suku Hamba Raja juga dijelaskan dalam Babul Quaid dan Rach Bundel,” tegasnya dan juga mengisahkan bagaimana lahir dan terbitnya buku tanah ulayat serta lahirnya tulisan dari hasil penelitian dan terjun langsung terkait Suku Hamba Raja dalam memelihara, merawat dan melestarikan adat serta tanah ulayatnya.
Doktor lulusan terbaik Universitas Trisakti Jakarta ini juga menjelaskan bagaimana eksistensi suku ini dimana lebih tua dari Kerajaan Siak dan kalau juga lebih tua dari Indonesia. “Oleh sebab itu, pengakuan eksistensi adat dan tanah ulayatnya adalah sangat penting dalam menjaga, merawat dan.melestarikan NKRI,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan silaturahmi tersebut, Rektor IAITF Dumai Dr H Ahmad Rozai Akbar, Ketua Yayasan Dr HM Rizal Akbar M.Phil, Pembantu Rektor I Dr (Cand) Faisal Nurmantias ME, Pembantu Rektor II Dr (Cand) Windayani M.Pd, Dekan Fakultas Syariah Neneng M.Sy, Dekan Fakultas Tarbiyah Tuti M.Pd, Wakil Dekan Ekonomi Syariah Hj Lestari Fitriani ME, Ketua Prodi Muamalah Deny Febriansyah M.Lit, Ketua Prodi Ekonomi Islam Tengku Mahesa Khalid MM, Sekretaris LP2M Muhammad Farid Firdaus S.Sy, Ketua Lembaga Penjamin Mutu IAITF Dumai Dawami S.Sos M.I.Kom dan sejumlah dosen. Sedangkan dari Majelis Tinggi Kerapatan Empat Suku Melayu Kenegerian Kubu diwakili dengan pengurus harian, Datuk Nurdin M Thohir bergelar Encik Wira Siak didampingi Sekretaris Harian dan keanggotaan lainnya. Kemudian kegiatan dilanjutkan dialog khusus di studio Tafidu TV. ***
Editor: Wadami