Perdagangan Semokel Sebuah Kearifan Ekonomi Serumpun pada Masanya

Advertisements

BUALNEWS.COM — Perdagangan Semokel adalah bentuk perdagangan dari kearifan ekonomi serumpun pernah ada dan membuat orang sejahtera di Kawasan Selat Melaka. Sebab dari sejak dahulu, perdagangan lintas pulau dan kemudian berganti menjadi antar negara bukanlah menjadi barang baru diharamkan. Sebab dari perdagangan ini menjadi jalan untuk memberikan pundi dolar, ringgit dan kesejahteraan bagi masyarakat. Kalau pun hari ini disebut sebagai perdagangan illegal di Kawasan Selat Melaka itu disebabkan oleh banyak faktor baik dari sisi sosial ekonomi dan keamanan strategis perdagangan internasional.

Sejak itu pula perdagangan semokel menjadi perdagangan ilegal di kawasan selat Malaka merupakan isu yang serius dan perlu penanganan internasional untuk memerangi aktivitas tersebut. Kerjasama antarnegara dan pengawasan yang lebih ketat dapat membantu mengatasi masalah perdagangan ilegal di wilayah tersebut. Asal usul perdagangan ilegal di kawasan selat Malaka melibatkan faktor-faktor kompleks, termasuk geografi wilayah, ketidaksetaraan ekonomi, dan kurangnya pengawasan. Beberapa faktor kunci meliputi posisi strategis Selat Malaka sebagai jalur perdagangan utama, ketidakstabilan politik di beberapa negara sekitarnya, serta permintaan tinggi terhadap barang ilegal di pasar internasional.

Perkembangan ekonomi yang tidak merata di sekitar kawasan ini juga dapat menciptakan tekanan ekonomi yang mendorong beberapa pihak untuk terlibat dalam perdagangan ilegal sebagai sumber pendapatan. Perdagangan semokel (penyeludupan) bisa dikenal saat ini sebagai perdagangan Ilegal. perdagangan ilegal telah ada sepanjang kehidupan manusia dan memiliki sejarah yang panjang dan konfleks, bervariasi jenis barang mulai dari Perdagangan Manusia (Budak), Rempah-Rempah dan barang mewah, Narkoba, satwa liar, senjata, dan banyak lagi. faktor- faktor seperti keuntungan finansial, ketidaksetaraan ekonomi, konflik politik, dan kurangnya penerapan hukum dapat memengaruhi munculnya perdagangan ilegal.

Baca Juga :  Advetorial Bapenda Bengkalis: Bantu Masyarakat, Pemkab Hapus Denda PBB P2

Alur perdagangan ilegal di kawasan Selat Malaka melibatkan beberapa tahap kompleks. Ini mencakup penyelundupan barang ilegal, seringkali melalui kapal-kapal kecil atau penyamaran sebagai kapal dagang legal. Wilayah ini memberikan keuntungan karena merupakan jalur perdagangan utama, memungkinkan penyelundupan dengan relatif mudah. Faktor-faktor seperti korupsi di beberapa pelabuhan, kurangnya pengawasan, dan kelemahan dalam penegakan hukum dapat memfasilitasi alur perdagangan ilegal ini. Barang-barang ilegal yang sering diperdagangkan meliputi narkoba, senjata api, dan barang-barang terlarang lainnya.

Perlu kerjasama antar negara dan penguatan pengawasan untuk meredam alur perdagangan ilegal ini serta menangani akar penyebabnya. beberapa titik penting dalam sejarah perdagangan semokel (Ilegal) dan alur perdagangan ilegal yang umum melibatkan : Pertama, Perdagangan Manusia (Budak), selama abad ke – 15 sampai abad ke – 19, perdagangan budak  menjadi salah satu bentuk perdagangan ilegal terbesar. budak diperdagangkan sebagai tenaga kerja paksa untuk bekerja diperkebunan dan pertanian di amerika. perdagangan manusia melibatkan eksploitasi dan perdagangan tenaga kerja paksa, seks, atau organ tubuh. ini sering terjadi melalui perbatasan ilegal atau dengan memanfaatkan ketentanan individu.

Kedua, Perdagangan Rempah-Rempah dan Barang Mewah, selama periode penjajahan kolonialisasi, perdagangan rempah-rempah dari asia dan barang mewah dari timur tengah menjadi fokus perdagangan ilegal. perdagangan barang mewah melibatkan produksi dan distribusi barang palsu ( imitasi ) atau barang tiruan yang meniru merek-merek terkenal. ini sering terkait dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual. Ketiga, Prohibisi Alkohol , pada tahun 1920-an, Amerika Serikat menerapkan larangan alkohol, yang mengakibatkan munculnya perdagangan ilegal minuman keras yang dikenal sebagai “era larangan”. Keempat, Perdagangan Narkoba, abad ke 20 melihat peningkatan perdagangan ilegal narkoba, termasuk kokain, heroin, dan methamphetamine seringkali diperdagangkan melalui jalur internasional yang konfleks. kartel narkoba dan organisasi kriminal internasional terlibat dalam perdagangan. ini melibatkan produksi, pengangkutan, dan distribusi di seluruh dunia.  Kelima, Perdagangan Senjata, perdagangan ilegal senjata telah menjadi masalah global yang konfleks, melibatkan peredaran senjata ke berbagai konflik di seluruh dunia. organisasi kriminal dan jaringan teroris seringkali terlibat dalam perdagangan senjata ilegal. Keenam, Satwa Liar, perdagangan satwa liar termasuk penangkapan dan perdagangan ilegal hewan hidup, produk hewan, dan barang berharga seperti gading gajah dan kulit harimau. ini dapat merugikan keanekaragaman hayati dan ekosistem. Ketujuh, Minyak dan Mineral, perdagangan ilegal minyak dan mineral terjadi dalam konteks sumber daya alam yang bernilai tinggi. ini melibatkan eksploitasi ilegal dan pengangkutan minyak, gas  dan mineral  yang merugikan negara-negara yang bersangkutan.

Baca Juga :  Sidang Sengketa Pilpres di MK Maksimal 14 Hari Digelar

Alur perdangangan ilegal seringkali kompleks dan melibatkan jaringan terorganisir penanganan masalah ini memerlukan kerjasama internasional, penegakan hukum yang kuat, dan upaya untuk mengurangi permintaan barang dan jasa ilegal. Perdagangan ilegal di kawasan selat Malaka memiliki aspek untung dan rugi yang kompleks.

Aspek Untung, pertama, Keuntungan Finansial: Para pelaku perdagangan ilegal dapat memperoleh keuntungan finansial yang signifikan karena harga barang ilegal seringkali jauh lebih tinggi dibandingkan jika diperoleh secara legal. Kedua, Tingkat Kepatuhan Rendah: Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum yang efektif dapat membuat pelaku merasa dapat beroperasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah.

Aspek Rugi, Pertama, Ketidakstabilan Keamanan: Perdagangan ilegal dapat menyebabkan ketidakstabilan keamanan di kawasan, terutama jika melibatkan senjata atau bahan berbahaya. Kedua, Kerugian Ekonomi: Negara-negara yang menjadi sasaran perdagangan ilegal dapat mengalami kerugian ekonomi karena hilangnya pendapatan pajak dan dampak negatif terhadap sektor bisnis yang legal. Ketiga, Dampak Sosial: Perdagangan ilegal sering kali terkait dengan aktivitas kriminal, narkoba, dan pelanggaran hak asasi manusia, memberikan dampak negatif terhadap masyarakat dan komunitas lokal.

Untuk mengatasi perdagangan ilegal di kawasan selat Malaka, perlu dilakukan upaya bersama antar negara dan penguatan pengawasan untuk mengurangi dampak negatifnya. Menentukan akhir dari perdagangan ilegal di kawasan selat Malaka adalah kompleks dan sulit diprediksi. Upaya untuk memberantas perdagangan ilegal memerlukan kerjasama antarnegara, penguatan penegakan hukum, dan mitigasi faktor penyebabnya. Kendati demikian, perlu diingat bahwa mengakhiri sepenuhnya perdagangan ilegal dapat menjadi proses yang berlangsung bertahap, dan mungkin tidak memiliki batas waktu yang pasti. Upaya terus-menerus untuk meningkatkan pengawasan, mengatasi ketidaksetaraan ekonomi, dan memperkuat kerjasama regional dapat membantu mengurangi dampak perdagangan ilegal di kawasan selat Malaka. ***

Baca Juga :  Mantan Gubernur, Penyanyi Dangdut Membuat Persaingan Ketat Dapil Riau I dan II

Penulis : Syassa Nabila, Program Studi Akuntansi Syariah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Bengkalis, Provinsi Riau.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *