BUALNEWS.COM — Rektor IAITF Dumai, Dr H Ahmad Rozai Akbar SAg, MH didaulat menjadi penceramah dalam Safari Dakwah PMB IAITF Dumai keliling Pulau Rupat di Masjid Babul Ikhsan, Desa Sukoharjo Mesim, Kecamatan Rupat.
Acara peringatan Israk Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW dimulai dengan pembacaaan ayat suci Alquraan oleh qoriah Nia Syafitri.
Dan dilanjutkan dengan sambutan kepala desa, ketua pengurus masjid dan Ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin Dumai, Senin (28/2 2022) pukul 08.30 WIB.
Ketua Yayasan IAITF Dumai, Dr HM Rizal Akbar M.Phil dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat harus memandang pendidikan agama kepada anak sebagai memberikan kebahagian dalam belajar dan memahami beragama, bertolerasi dan bermasyarakat.
“”Sehingga tidak melahirkan keletihan pola pikir mereka. Kalau sudah letih maka akibatnya kedepannya hanya melahirkan generasi yang letih berpikir dan menjadi beringas melihat orang lain dalam berbeda pendapat. Biarkan anak-anak kita bahagia dengan masa kecilnya. Kalau pun belajar agama atau lainnya dengan tidak menjauhkan mereka dari dunia anak-anak mereka,” ungkapnya.
IAITF Dumai kata doktor terbaik Universitas Trisakti Jakarta ini maka hadir sebagai perguruan tinggi untuk mendidik dan menyiapkan pendidik generasi Islam yang memberikan jawaban untuk pendidikan umat.
“Mari daftarkan anak-anak kita Pulau Rupat di kampus IAITF Dumai tersedia prodi hukum keluarga, hukum ekonomi Islam, ekonomi syariah, manajemen pendidikan Islam dan Pendidikan Agama Islam dengan gelar akhir S.Pd, SH dan SE. Juga tersedia beasiswa bagi mahasiswa melalui jalur KIP, Bidik Misi dan lainnya,” tegasnya.
Senada dengan itu, Rektor IAITF Dumai, Dr H Ahmad Rozai Akbar S.Ag, MH dalam isi ceramahnya menyampaikan banyak pelajaran dapat dipetik dari perjalanan Israk Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW terutama dalam menguji keimanan. Oleh sebab itu, pada masa itu ada tiga golongan menanggapi khabar ini yaitu golongan yang makin kuat keimanannya dengan sosok utama Abu Bakar Shidik, golongan kedua ada yang murtad dan golongan ketiga yaitu kufur.
“Golongan kufur ini sehingga menyebut nabi adalah orang yang gila. Sebab dibilang khabar Muhammad melakukan Israk Mikraj tak mungkin bohong sebab Nabi Muhammad SAW adalah orang bergelar al-amin dan tak pernah berbohong dalam hidupnya,” tegasnya.
Oleh sebab itu, pakar Usul Fiqih ini kembali menyampaikan hikmah perjalanan Israk dan Mikraj yaitu dengan tetap menjadikan Shalat adalah sebagai Mikrajnya bagi kita orang yang beriman dengan dimulai dari takbirratulmikram.
“Mari kita terus pelihara shalat kita sebagai Mikrajnya kita kepada Allah SWT. Kemudian memperbanyak shalawat kepadanya sebagai bukti kecintaan kita dan berharap syafaat kepadanya.,” ungkapnya. Kemudian acara peringatan Israk dan Mikraj ditutup dengan doa bersama langsung dipimpin Rektor dan makan nasi bersama sebagai tradisi masih dijaga dengan baik. Pukul 11.00 WIB, rombongan melihat tanah hibah IAITF Dumai dan meneruskan perjalanan ke Batu Panjang, Kecamatan Rupat. ***
Editor: Wamida