BUALNEWS.COM — Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin ( IAITF) Dumai mendapat kehormatan dari Majelis Tinggi Kerapatan Adat Melayu Empat Suku Kenegerian Kubu untuk mengisi ceramah peringatan Isra Mikraj dan menyambut bulan suci Ramadan, MoU kerjasama dan peresmian Masjid Al Falaq, Rantau Panjang Kanan, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Rabu (23/3/2022).
Kehadiran Rektor IAITF Dumai, Dr H Ahmad Rozai Akbar MH dan Ketua Yayasan IAITF Dumai, Dr HM Rizal Akbar M.Phil, Ketua LPM IAITF Dumai, Dawami S.Sos M.I.Kom, Doswn IAITF Dumai, Drs H Afifuddin MS , Imam dan Ketua BEM IAITF Dumai, Bagus disambut dengan penuh suka cita oleh masyarakat melalui ibu-ibu rabana, pemasangan serban, pencak silat dan dihadiri masyarakat.
Acara diawali dengan penyerahan tepak sirih dari Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Melayu Empat Suku Kenegerian Kubu, Nurdin M Tahir kepada Camat Kubu, Dr Syarizal SAg MIS. Kemudian pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan merdu ayat suci Al-quran oleh dua orang qoriah.
Sebelum mendengarkan ceramah agama tentang peringatan Isra Mikraj dan peringatan menyambut bulan Suci Ramadan oleh Rektor IAITF Dumai, Dr H Ahmad Rozai Akbar MH. Ada beberapa sambutan disampaikan yaitu dari ketua masjid dan panita pembangunan masjid, Datuk Kepenghuluan Rantau Panjang Kanan, Camat Kubu, Majelis Tinggi Kerapatan Adat Melayu Empat Suku Kenegerian Kubu diwakili Sekretaris DPH, Zulhaifi ST dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Yayasan IAITF Dumai dan penulis buku Tanah Ulayat Suku Hamba Raja Kenegerian Kubu, Dr HM Rizal Akbar M.Phil.
“Perjuangan suku Hamba Raja dan suku lain yaitu suku Rawa, suku Aru dan Suku Bebas adalah merupakan perjuangan beralaskan pada dasar hukum kuat yaitu atas hutan tanah sesuai dengan peta rekonstruksi regeling voor koeboe dan buku adatrecht bundels XIII Gemengd 1809. Kemudian juga disebutkan dalam Babul Quwaid yang menyebutkan keberadaan negeri Kubu serta segala peraturannnya. Membicarakan Kenegerian Kubu maka masih banyak yang bisa menjadi bahan kajian akademik kita bersama dalam menunjukan eksistensinya,’ ungkap Doktor lulusan terbaik Universitas Trisakti Jakarta ini.
Sebelum penyampaian sambutan, juga dilakukan MoU antara IAITF Dumai dan Majelis Tinggi Kerapatan Adat Empat Suku Kenegerian Kubu. Dari kampus IAITF Dumai diwakili Dr HM Rizal Akbar M.Phil disaksikan oleh Rektor IAITF Dumai, Dr H Ahmad Rozai Akbar MH sedangkan dari Majelis Tinggi Kerapatan Adat Empat Suku Kenegerian Kubu dilakukan langsung oleh Ketua DPH Datuk Nurdin M Tahir didampingi Sekretaris DPH, Zulhaifi ST dan Camat Kubu.
Usaikan menyampaikan sambutan dari Ketua Yayasan IAITF Dumai, maka dilanjutkan dengan ceramah agama disampaikan oleh Rektor IAITF Dumai, Dr H Ahmad Rozai Akbar MH. Dalam ceramahnya, dimulai dari pukul 23.00 Wib hingga pukul 00.15 WIB pakar usul fiqih ini menjelaskan secara jelas bagaimana hakekat dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW sehingga peristiwa ini selain menjadi loncatan ujian dari keimanan juga menjadi loncatan dari ilmu pengetahuan yang dipertunjukan Allah SWT kepada manusia.
‘’Secara sederhana adalah takbirnya kita disaat Shalat adalah menjadi bukti mikrajnya kita kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, hati dan pikiran harus hanya tertuju kepada Allah SWT dan tidak ada mahluk selain Allah SWT yang wajib disembah begitu takbir dengan mengangkat keduabelah tanggan kita. Inilah bukti penghambaan kita sebagai mahluk. Oleh sebab itu, pada saat Isra Mikraj maka umat terbagi menjadi 3 kelompok yaitu yang murtad, menolak dengan menyebut Nabi Muhammad SAW dengan sebutan gila dan yang menerima dipelopori oleh Abu Bakar Asyidik,’’ jelasnya.
Dalam kaitannya dengan menyambut bulan suci Ramadan maka Rektor IAITF Dumai mengajak kepada seluruh jamaah untuk saling maaf bermaafan dan membersihkan hati. Sebab hakekat dari puasa adalah tidak hanya menahan lapar dan dahaga tapi juga menahan dari segala hal yang membuat kita berdosa kepada Allah SWT. ‘’Yang lebih penting lagi adalah semoga Allah SWT memberikan kesehatan kepada kita semua sehingga kita bisa melaksanakan ibadah puasa dengan baik serta penuh kekhusukan,’’ tegasnya. ***
Editor: Wadami