BUALNEWS.COM — Asal usul orang Melayu Kuno mengalami kesulitan untuk penelusuran dikarenakan bukti-bukti pendukung sangat sedikit dan skup spasial yang sangat sempit, bahkan untuk mengakaji orang Melayu yang berada di Sumatera Tengah atau Jambi juga tidak banyak bukti. Namun dapat di lihat dari ciri-ciri terdapat dari karakteristik manusia dan peninggalan material seperti rumah dan perangkat lainnya. Bukti-bukti lain tempat permukiman juga tidak ada prasasti yang dijadikan bukti. Hanya dapat di lihat dari rumah-rumah yang ada dalam suatu perkampungan atau yang di kenal dengan Wanua.
Ciri perkampungan yang ada, rumah-rumahnya bertiang, terbuat dari kayu yang mempunyai ruang-ruang atau bilik yang besar. Bahkan telah memiliki ruang-ruang ibadah. Sedangkan bahasa tidak jauh beda hanya perbedaan dialek (pengucapan). Istilah Melayu sering kita dapatkan pada nama suku bangsa, bahasa, kebudayaan, yakni suku Melayu, bahasa Melayu, kebudayaan Melayu, dan dapat disaksikan wujudnya di kawasan Asia Tenggara. Namun istilah Melayu di hubungkan dengan sebuah kerajaan yang pernah berkembang abad 7 Masehi, maka menimbulkan banyak interpretasi (Saudagar, 1992:14). Istilah Melayu dikembangan dari toponim Mo-lo-yeu.
Nama Melayu ada yang ditulis Malayur, Malayu atau Melayu, sedangkan dalam catatan dinasti Yuan (abad 13-14) ditulis dengan kata MaLi-Yu-Eul (Coedes, 1918). Asal usul melayu kuno sangat sulit ditemui dikarenakan sumber-sumber yang tidak banyak di jumpai, baik sumber tulisan maupun sumber lisan. Namun dapat dilihat bukti dari ciri-ciri yang terdapat dari karakteristik manusia. Peninggalan seperti rumah, bukti-bukti lain dapat dilihat dari sebuah perkampungan yang adan yang dikenal dengan Wanua, yang memiliki ciri rumahnya bertiang, terbuat dari kayu, dan mempunyai ruang/bilik-bilik yang besar bahkan telah memiliki ruang ibadah. Begitu juga dengan bahasa yang di ucapkan sehari-hari tidak jauh berbeda dan hanya memiliki perbedaan dialek.
Hal lain yang dapat dibuktikan untuk mengetahui asal usul Melayu Kuno yakni dengan mempelajari peninggalan rangka manusia dari Sumetera, Semenanjung Malayu, Sumsel, Jambi, Riau, Bengkulu dan lain-lain. Keanekaragaman masyarakat Melayu Kuno dapat menciptakan berbagai kebudayaan atau tradisi yang berbeda walaupun mereka berasal dari ras yang sama. Secara garis besar bahwa asal usul Melayu Kuno memiliki ciri-ciri atau karakteristik fisik yang hampir sama yakni kepala bundar, nuka lebar, lengan pendek, tinggi badan berkisar pendek hingga tinggi, giginya menonjol ke depan. Karena mereka berasal dari percampuran ras Mongolid dan Australomelanesia berdasarkan pandangan Anthropologi.
Berdasarkan pandangan Anthropolog sepakat bahwa pada saat ini 3 ras yang dapat di buktikan antara lain Negrid, Mongoloid, dan Kaurasial. Mengenai suku melayu sering dipadankan pada suku bangsa Melayu dan kebudayaan Melayu dalam hal ini, dapat dibuktikan dengan sisa-sisa peninggalan dan pengaruh Melayu yang ada hubungannya dengan Jambi, dan erat kaitanya dengan Kerajaan Sriwijaya. ***
Daftar Pustaka
Hasan, Yunani. 2014. “Menelusuri Asal Usul Bangsa Melayu” dalam Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah. Vol. 3. No. 1. Universitas Sriwijaya: Palembang.
Penulisan: Sri Seprina, Mahasiswa Akuntansi Syari’ah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah Bengkalis, Provinsi Riau.