Peran Green Economy Terhadap Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Advertisements

BUALNEWS.COM — Pembangunan ekonomi akan bisa berkembang dengan cepat yaitu dengan menganut sistem ekonomi hijau atau pertumbuhan hijau (green growth). Sistem ekonomi green growth ini berorientasi pada hubungan ekosistem alam,ekonomi hijau tidak mengandalkan bahan bakar fosil maka dari itu ekonomi hijau digunakan untuk meminimalkan dampak dari ekonomi manusia terhadap perubahan iklim dan pemanasan global (Putthiwanit, C : 2016).

Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa,Dalam kesepakatan global baru (global green new deal) menyebutkan bahwa pemerintah harus mendukung perekonomian yang dulunya hanya sebatas mencari keuntungan (profit) hingga menjadikan ekonomi hijau yang lebih beroterintasi kepada kelestarian lingkungan,ekonomi hijau di harapkan bisa mengatasi permasalahan lingkungan dan khususnya masalah iklim yang menjadi pembicaran utama di seluruh dunia (Shachi, S. M. (2018).

Kehadiran perindustrian di indonesia yang sangat berkontribusi besar kepada prubahan iklim, berupa pencemaran udara, air, tanah oleh emisi gas rumah kaca serta gaspolutan karbon dioksida (CO2) yang saat ini menjadi isu bagi lingkup gelobal Pengolahan limbah darikegiatan industri yang tidak tepat menyebabkan pencemaran lingkungan.Lebih dari 550 sungai di seluruh Indonesia, 52 sungai strategis dalam kondisitercemar, diantaranya Sungai Citarumdi Jawa Barat dan Sungai Ciliwung diDKI Jakarta versi World Wide Fund forNature (WWF) tahun 2019 (Baiquni, 2009; Kwanda, 2000; Sapariah, 2015;Yuliana, 2017; Zuraya, 2019)

Dengan ini dapat dilihat bahwa adanya trade-off antara pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan menjadi suatu tantangan yang harus ditempuh oleh pemerintah Indonesia. Melihat pada Environmental KuznetCurve (EKC), hubungan antara pertumbuhan ekonomiper kapita dengan kualitas lingkungan alam menjadi sebuah hipotesis yang sering terjadi pada negara-negara di dunia. Dimana hipotesis EKC ini menyatakan bahwa semakin tinggi nya GDP (Gross Domestic Product) , maka kerusakan lingkungan yang akan diterima juga semakin tinggi. Namun, pada titik tertentu tingkat kerusakan lingkungan akan mengarah kepada pengurangan walaupun tetap terjadi kenaikan pada pertumbuhan perkapita (GDP) Pratiwi., Santosa, & Ashar 2018; Vinod, 2001).

Baca Juga :  Memahami Konsep Ekonomi dan Uang dalam Kehidupan

Jika kita bisa melihat di kawasan industri di sana banyak dampak positif dan juga dampak negatif ekonominya, semakin berkembang dan jalannya bagus dan pembangunan yang merata yang dapat memberi banyak keuntungan perekonomian,namun dengan adanya banyak pabrik dan prusahaan juga bisa mengancam kerusakan pada lingkungan seperti pencemaran limbah dan polusi udara,selain itu dengan banyaknya penduduk dan pesatnya pengembangan UMKM juga mempengaruh tingkat pembungan sampah, maka dari itu pertumbuhan hijau (green growth) adalah pertumbuhan ekonomi yang berkontribusi terhadap penggunaan modal alam secara bertanggung jawab, mencegah dan mengurangi polusi, dan menciptakan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan dengan membangun ekonomi hijau (green economy), dan akhirnya memungkinkan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Di karna kan ekonomi hijau sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi kita,maka dari itu, kita harus membuat sebuah seminar ke berbagai daerah untuk memberitahukan kepada mereka tujuan di adakan seminar ini untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi hijau yang dapat mengurangi kemiskinan serta memastikan inklusi sosial, kelestarian lingkungan dan efisiensi sumber daya. Green Economy tidak hanya bertumpu pada kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah, tetapi partisipasi aktif serta kesadaran masyarakat menjadi faktor keberhasilan inisiatif Green Economy. Dan Green Economy juga mempunyai bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat untuk mengurangi resiko kerusakan lingkungan yang segnifikan. ***


Refrensi
Syahwildan, M., Setiawan, I., & Hariroh, F. M. R. (2023). Peran Green Economy Terhadap Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia. Lentera Pengabdian, 1(02), 163-171.

Penulis : Hakim Mustafa, Prodi Manajemen Keuangan Syariah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syariah

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *