Pentingnya Pendidikan Karakter di Era Digitalisasi

Advertisements

BUALNEWS.COM — Pendidikan merupakan suatu hal untuk merubah sikap dan tingkah laku seorang individu atau kelompok melalui sistem pembelajaran yang sistematis. Pendidikan di Indonesia sudah menjalani perkembangan yang sangat pesat, dimana sistem pendidikan nasional banyak mengalami teransformasi dari waktu ke waktu. Pendidikan di era sekarang sangat jauh berbeda dengan zaman dahulu mulai dari tujuan bersekolah, akses pengajaran, sumber informasi, kurikulum dan alat bantu belajar. Di zaman dahulu siswa sangat terbatas untuk mengakses pelajaran sekolah, pembelajaran hanya bisa didapatkan melalui pembelajaran yang dipandu oleh guru di sekolah. Beda pada era sekarang, dimana pembelajaran bisa didapat dengan berbagai sumber seperti video pembelajaran dari media sosial, artikel di internet, dan seminar online.

Berdasarkan data dari kementrian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknoloogi (Kemendikbud Ristek) mencatat jumlah murid di Indonesia pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 telah mencapai 53,14 juta orang. Hampir 50% dari angka tersebut adalah murid SD, yakni sebanyak 24,04 juta orang. Jumlah murid SMP di Indonesia sebanyak 9,97 juta, sedangkan murid SMA sebanyak 5,32 juta dan jumlah murid SMK indoneisa sebanyak 5,08 juta siswa.

Perkembangan dunia digital banyak memberikan kemajuan di dunia, berbagai kemajuan tidak hanya dapat digunakan oleh orang dewasa, melainkan anak-anak juga bisa menikmatinya dengan cara yang lebih sederhana. Dunia digital mampu mengubah cara berkehidupan penggunanya, mulai dari mindset, life style, bahkan ideologi. Penggunaan teknologi di era digital saat ini dapat dikatakan memudahkan urusan manusia, namun jika berterusan bisa memberikan efek kecanduan dan penyalahgunaan.

Baca Juga :  Perdagangan Semokel Sebuah Kearifan Ekonomi Serumpun pada Masanya

Pendidikan karakter di era digital menjadi semakin penting dan relevan dalam membentuk generasi yang intelektual, berintegritas dan bermoral tinggi. Dalam konteks ini, teknologi menjadi alat untuk memperkuat sistem pendidikan jika digunakan dengan bijak. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan bahwa guru harus dapat melaksanakan pembelajaran yang mengarahkan peserta didiknya secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan lainnya. Hal ini senada dengan arahan presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul periode 2019-2024 diperlukan 5 tindakan strategis yang harus dilakukan, dimana salah satunya adalah peningkatan pendidikan karakter.

Pengajaran tentang pendidikan karakter di era digital dapat diintegrasikan dan diperkuat melaui pembelajaran online dan penggunaan teknologi. Teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu siswa belajar secara interaktif dan menarik. Terlebih lagi di era digitalisasi kemajuan teknologi banyak membawa perubahan pada cara belajar dan berinteraksi. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat penting untuk membantu siswa mengembangkan nilai-nilai tersebut. Namun, tantangan yang dihadapi dalam memperkenalkan pendidikan karakter diera digital adalah adanya konten digital yang terus berkembang dan pengaruh media sosial yang berpotensi merusak nilai moral dan etika.

Pada kondisi sekarang ini dimana meningkatnya kekerasan di kalangan remaja dan masyarakat, penggunaan bahasa dan kata-kata yang tidak pantas oleh sesama peserta didik, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, menormalisasi kebohongan, kurangnya rasa tanggung jawab individu sebagai pelajar, dan tingginya tingkat bullying di lingkungan sekolah menjadikan pendidikan karakter menjadi satu hal prioritas yang harus selalu dikuatkan.

Baca Juga :  Peran Green Economy Terhadap Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Pendidikan karakter menjadi semakin penting di era digitalisasi, dalam era ini, nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan melalui pendidikan karakter memberikan dasar bagi siswa untuk membangun hubungan yang baik dan berinteraksi secara etis dalam kehidupan sosial dan profesional. Selain itu, keterampilan berpikir kritis dan literasi digital sangat penting diterapkan pada siswa. Siswa harus belajar mengevaluasi informasi dari internet dan memahami konsekuensi dari tindakan di dunia maya. Para siswa juga harus diberikan pendekatan yang relevan mengenai platform pembelajaran yang boleh diakses dan yang tidak boleh diakses oleh dirinya. Selain itu pengawasan dan pemilihan konten yang sesuai usianya juga harus diperhatikan supaya tidak merusak nilai dan pribadi siswa itu sendiri.

Sejatinya, pendidikan karakter dapat terwujud apabila program ini direncanakan dengan baik, misalnya penguatan didikan karakter berbasis kelas, seharusnya diimplementasikan oleh setiap guru ketika pembelajaran sedang berlangsung, dimana pembiasaan dan penumbuhan nilai yang baik akan diserap oleh peserta didik dalam pembelajaran tersebut. Selain itu penting untuk menyadari bahwa pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sebelah pihak, tetapi tanggung jawab bersama mulai dari orang tua, guru, masyarakat dan siswa itu sendiri. Bahkan lingkungan tempat tinggal juga ikut serta dalam peningkatan pendidikan karakter yang baik bagi tiap-tiap individu. Dalam membangun kesadaran dan kerjasama dari semua pihak, maka pendidikan karakter dapat menjadi lebih efektif dan efesien.

Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa, pendidikan karakter mampu membangun generasi masa depan yang berkualitas dan berkarakter melalui peran dari orang tua, guru disekolah dan lingkungan. Pengendalian dunia digital harus disikapi dengan serius oleh berbagai pihak agar dapat membawa energy positif dan bermanfaat bagi kehidupan orang banyak untuk memajukan peradaban. ***

Baca Juga :  Sejarah Kerajaan Siak

Penulis: Riska Riski, Mahasiswa STIE Syariah Bengkalis

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *