Ziarah Makam Habib Abdurochman Bin Yasin Ba’alawi 1780 m/ 1161 H di Pulau Bengkalis

Advertisements

BUALNEWS.COM – Hari masih siang, jam di Masjid Raya Istiqomah Pulau Bengkalis menunjukkan pukul 16.30 WIB. Buya Amrizal M.Ag, ulama muda, cerdas dan tawaduk dengan keilmuannya serta tetap istiqomah memegang tradisi Nahdiyin bersarung sudah menunggu kami.

Saya, Dawami S.Sos M.I.Kom bersama rombongan dari Kampus Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai ada DR Rizal Akbar S.SI M.Phil, Muhammad Farid S.Sy, Zikri Fahmi S.Pi, Imam Fadli S.Sos, Taufikurahman dengan menggunakan sepeda motor dan penuh semangat akan melaksanakan rencana ziarah ke Makam Habib Abdurochman Bin Yasin Ba’alawi 1780 m/ 1161 H berguru pada Sayyid Abdullah bin Alwi Haddad.

Sekitar lebih kurang pukul 17.15 WIB, kami sudah sampai di lokasi yang dituju di Desa Pangkalan Batang, Kecamatan Bengkalis atau lebih tepatnya Makam Habib Abdurochman Bin Yasin Ba’alawi di belakang masjid raya Pangkalan Batang. Dibelakang maksudnya, Makam Habib tidak jauh dari masjid. Kalau memakai sepeda motor sampai diujung aspal sekitar 5 menit. Tapi kalau berjalan kaki dari masjid lebih kurang 20 menit.

Ini bukan pula ziarah pertama yang kami lakukan mengunjungi orang-orang alim yang hingga hari ini tetap dikenang dan memberikan warna atas kealimannya, keilmuannya dan keistiqomahan dalam mencintai dan menjalankan syiar agama pada suatu daerah. Qaromah dari Habib Abdurochman Bin Yasin Ba’alawi di Pangkalan Batang juga ikut menjaga Pulau Bengkalis.

Sesampai di ujung aspal, rombongan yang dipimpin Buya Amrizal menelusuri jalan tanah setapak yang basah. Pasalnya, pagi tadi air pasang laut Selat Bengkalis tanpa ditawar mengenangi kawasan ini. Tapi secepat itu air naik dan secepat itu pula air turun. Tapi tidak demikian dengan di komplek pemakaman yang seperti terjaga dari dulunya dan memang menjadi tempat pilihan. Suasana dan struktur tanah hampir sama dengan makam di Sungai Masjid Kelurahan Bangsal Aceh, Kota Dumai.

Baca Juga :  Sebatas Kenangan dari Ruang VIP

Pemandangan lain menuju komplek pemakaman di kanan dan kiri selama perjalanan ditemani pohon mangrove yang mulai terawat dan terjaga dengan baik oleh kelompok pecinta alam magrove Pulau Bengkalis.

Hampir 10 menit berjalan kaki, kami pun sampai di Makam Habib Abdurochman Bin Yasin Ba’alawi. Tampak dari kejauhan beberapa pemuda melakukan pengerjaan membersihkan dan merawat makam bersama para tukang dilakukan secara swadaya. Sebelum sampai ke makam atau lebih kurang 15 meter, kami disambut dengan banyak pohon mengkudu atau pace maka disinilah Buya Amrizal melakukan salam kepada ahli kubur serta zikir amalan dan barulah kami mendekati makam Habib.

“Keberadaan pohon mengkudu yang tumbuh dengan subur dan banyak pada satu tempat adalah juga menjadi tanda bahwa ada orang alim dimakamkan disitu,” sebut Buya Amrizal.

Disela perjalan menuju makam, Buya Amrizal menceritakan bagaimana bisa ditemukan makam Habib Abdurochman Bin Yasin Ba’alawi dan menjelaskan kepada DR Rizal Akbar S.Si M.Phil dan Dawami S.Sos M.I.Kom kalau metode secara ilmiah terus dilakukan penelitian dan pengkajian akademik. Untuk saat ini dan hingga diketahui makam Habib di belakang Masjid Raya Pangkalan Batang atau dibibir pantai Selat Bengkalis melalui methode irfani pada ruang spritual dan tentang rasa atau memiliki riadho,” jelasnya kepada kami.

Ziarah ke makam dimana sejak tahun 2017 diyakini melalui pesan-pesan para kyai yang datang ke Pulau Bengkalis dan pesan kyai yang memang diberi petunjuk dengan isyarat-isyarat yang diberikan dimana posisi makam. Maka terus berkonsultasi hingga ditemukan makam dalam keadaan seperti sekarang ini di sebuah pulau bernama Pulau Bengkalis.

Mulai dari sebagai pulau hanyut ditengah-tengah Selat Melaka hingga pernah menjadi awal pusat pemerintahan Datuk Laksamana Raja Dilaut dan terus berkembang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bengkalis. Itulah Pulau Bengkalis, sebuah pulau terluar di Provinsi Riau, berbatasan dengan Selat Malaka di bagian Timur, Utara dan Barat, dan Selat Bengkalis pada bagian Selatannya. Geografi lokasi Asia Tenggara koordinat 1°28′S 102°7′E dengan luas 911 km2, berpenduduk 457.368 jiwa dan kepadatan 502 jiwa/km2. ***

Baca Juga :  Demokrat Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, AHY: Jangan Sampai Hak Rakyat Dirampas

*Dawami S.Sos M.I.Kom, Pegiat Lingkar Literasi, Jurnalis Senior Wartawan Utama dan Dosen IAITF Dumai

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *