BUALNEWS.COM — MEMBUAT peserta didik dalam kondisi ceria dan kelas berlangsung dinamis adalah menjadi bagian dari kesuksesan dalam proses belajar mengajar. Dimana peserta didik berinteraksi dengan mengungkapkan pendapat baik dengan teman maupun guru. Seakan tidak ada sekat antara peserta didik dengan guru. Apalagi peserta didik adalah pembelajar yang aktif. Mereka ingin dilibatkan dalam sebuah pembelajaran. Peserta secara alamiah akan menyukai guru yang bisa mengelola kelas yang menyenangkan.
Pengelolaan kelas yang baik akan menciptakan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Akhirnya, tujuan pembelajaran pun akan dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya memang, pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahankan dikarenakan kondisi ruang kelas yang tidak memberikan kenyamanan bagi siswa. Karena tanpa disadari bahwa ruang kelas memberikan pengaruh peserta didik yang luar biasa dalam kefektifan penyampaian materi.
Paling tidak ada beberapa tips yang dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan: Pertama, ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda. Dimana Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan mengejek ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan bertanya, akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan.
Kedua, dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Jika siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin fokus dan memperhatikannya. Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas sebagai pengajar, membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan. Ketiga, jangan ragu memberikan pujian kepada siswa. Kita sebagai seorang pendidik juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik.
Keempat, beri pertanyaan yang mudah dijawab. Jika hal di atas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau pertanyaan, giliran untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa membuat anak didik tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan mampu dijawab oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa untuk berbicara. Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia perlihatkan. Dan yang kelima, biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai. Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga, ia akan mempersiapkannya terlebih dulu. Jika saat anda bertanya dan para siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan anda yang hanya membutuhkan jawaban “ya” atau “tidak”.
Satu hal lain yang sangat penting adalah cara mengajar guru membuat pelajaran menjadi hal yang nyata dan tidak berhenti pada rumus-rumus atau konsep tertentu. Materi pelajaran apa pun bisa dibuat menjadi riil semisal guru mengajarkan materi sudut dan menghubungkannya dengan bagaimana seorang arsitek memanfaatkan konsep sudut ketika membangun gedung dengan memanfaatkan aplikasi Laboratorium maya. Guru juga bisa mengaitkan pelajaran dengan situasi yang aktual seperti acara TV, permainan, dan berita-berita terkini. Oleh karena itu, guru dapat mengakomodasi pengalaman dan pengetahuan peserta didik dengan pembelajaran yang akan diajarkan.
Guru akan terus berinovasi untuk menciptakan kelas yang menyenangkan bagi peserta didik dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Semoga dari kelas yang menyenangkan akan tumbuh generasi yang kreatif, inovatif, mampu bekerjasama dan memecahkan masalah.
Oleh sebab itu, setiap pendidik harus mengetahui dan memaklumi bahwa pengelolaan kelas yang baik merupakan bagian terpenting dari kegiatan pembelajaran seorang guru. Aturannya juga jelas, diatur berdasar Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang kompetensi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru untuk kompetensi penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik, disebutkan bahwa guru harus melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan. Untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas yang dimaksudkan tersebut merupakan bagian dari pengelolaan kelas yang menyenangkan bagi anak didik.
Dengan pentingnya penataan ruang dan kenyamanan kelas bagi proses belajar mengajar, dibutuhkan pengembangan variasi baik dari segi penataan tempat duduk maupun perlengkapan yang menunjang dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam pengembangan variasi penataan tentu saja tidak boleh sembarangan, harus diperhitungkan secara matang baik karakteristik siswa maupun kondisi kelas. Dengan segala pengelolaan dan penataan kelas yang baik akan menimbulkan gairah belajar dan peserta didik tidak sukar untuk mencapai tujuan pembelajaran
Salah satu hal yang harus dikedepankan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.
Di lain pihak, murid pun akan merasa puas dan mempunyai motivasi untuk menghayati serta memikirkan secara kritis hal yang diuraikan oleh pengajar. Tetapi kalau suasana belajar tidak baik, maka proses belajar mengajar pun tidak akan memperoleh hasil yang terbaik. Jangan pernah percaya bahwa mengajar itu adalah seni yang tidak dapat dipelajari. Siapa saja yang berminat akan dapat untuk mempelajarinya. Keterampilan-keterampilan tersebut dapat disamakan dengan keterampilan mengetik, menulis atau mengendarai mobil. Tujuan terpenting dari kegiatan mengajar adalah penyampaian ilmu dan menciptakan suasan kelas yang membuat anak didik merasa betah dan nyaman. Maka, itulah salah satu ukuran dari keberhasilan dari seorang pendidik.
Selain faktor-faktor tersebut diatas, keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan keberhasilan belajar bagi siswa. Jika hal ini terjalin suasana belajar akan lebih santai dan siswa akan lebih mudah menangkap pelajaran. Siswa tidak akan merasa sungkan bertanya jika mereka tidak mengerti karena salah satu jalan membuat siswa cepat mengerti adalah dengan cara bertanya.
Oleh sebab itu, seluruh sekolah yang bertaraf nasional dan internasional, jumlah siswa dibatasi dalam setiap kelas maksimal siswa dalam 30-an orang. Tujuannya adalah agar guru bisa lebih mudah memberikan pelajaran dengan baik dan siswa juga akan mudah menangkap yang nantinya akan mendapatkan hasil yang baik pula. Dengan suasana yang baik pengajar akan merasa senang dan akan berusaha menyajikan pelajaran sebaik-baiknya. ***
Penulis: Bento Lisbet, S.Pd, Guru SDN 25 Rupat, Kabupaten Bengkalis