
BUALNEWS.COM, Jakarta – Ketegangan Timur Tengah kembali memuncak! Iran mengeluarkan ancaman keras dan gamblang kepada Amerika Serikat: pangkalan militer AS di kawasan bakal jadi sasaran balasan mematikan.
Ancaman ini muncul setelah gempuran udara besar-besaran yang diklaim Washington telah meluluhlantakkan program nuklir Iran. Namun, beberapa pihak masih meragukan seberapa besar dampak sebenarnya dari serangan tersebut.
Tak tinggal diam, Ali Akbar Velayati, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa setiap lokasi yang digunakan untuk menyerang Iran kini masuk daftar target balasan!
“Setiap negara di wilayah ini, atau di mana pun yang menyediakan fasilitas bagi pasukan Amerika untuk menyerang Iran, akan kami anggap sebagai target sah!” tegas Velayati dalam pernyataannya yang disiarkan kantor berita resmi IRNA, seperti dikutip AFP, Senin (23/6/2025).
Iran Murka, Dunia Waspada
Dalam nada penuh kemarahan, Velayati juga menyebut bahwa Amerika telah menyerang ‘jantung dunia Islam’ — dan harus bersiap menghadapi konsekuensi yang tidak akan bisa diperbaiki!
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyerukan agar Iran menghentikan konflik, menyusul operasi militer dadakan yang menyasar situs pengayaan uranium rahasia di Fordo, serta fasilitas nuklir strategis di Isfahan dan Natanz.
Di Washington, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengklaim dalam konferensi pers di Pentagon bahwa program nuklir Iran kini tinggal puing-puing, sembari menegaskan bahwa serangan itu tidak menargetkan pasukan atau warga sipil Iran.
Kerusakan Parah, Balasan Bisa Lebih Parah?
Jenderal AS Dan Caine yang berdiri di samping Hegseth menambahkan bahwa meski masih terlalu dini untuk memastikan semua kerusakan, “penilaian awal menunjukkan kehancuran sangat parah di ketiga lokasi.”
Dengan nada tegas dan murka dari Teheran, serta sikap keras dari Washington, dunia kini menahan napas. Akankah bara ini berubah jadi kobaran perang besar? Atau masih ada ruang untuk damai? ***
Editor: Wadami