BUALNEWS.COM — Jalur Sutra adalah sebuah jalur perdagangan internasional kuno yang berasal dari peradaban Tiongkok dan menghubungkan antara Barat dan Timur. Jalur ini merupakan jalur penghubung yang mempertemukan antara pedagang yang berasal dari barat dan timur untuk melakukan aktifitas perdagangan.
Jalur Sutra adalah sebuah jalur perdagangan darat internasional kuno yang berasal dari peradaban Tiongkok dan menghubungkan antara Barat dan Timur. Jalur ini merupakan jalur penghubung yang mempertemukan antara pedagang yang berasal dari barat dan timur untuk melakukan aktifitas perdagangan.
Sebenarnya, istilah Jalur Sutra sendiri tidak pernah ditemukan dalam catatan sejarah Tiongkok. Pada abad ke-18 seorang peneliti bernama Von Ricthofen berkebangsaan Jerman menamainya The Silk Road. Jalur perdagangan ini meluas dari Asia hingga Eropa, selain itu jalur ini juga merupakan tonggak awal bertemunya perdaban-peradaban maju yang hidup pada zaman tersebut, sehingga bisa dikatakan Jalur Sutra kuno memiliki kejayaan tersendiri pada masanya.
Sedangkan, Jalur Sutra baru atau New Silk Road merupakan jalur perdagangan Internasional yang melewati darat dan laut. Perbedaan antara Jalur Sutra lama dengan Jalur Sutra kuno terletak pada rute, Negara terlibat dan kemajuan teknologi saat ini.
Faktor-faktor yang mendorong China dalam menghidupkan kembali Jalur Sutra tersebut yaitu faktor domestic dan faktor internasional. Fakor domestic China dalam membangun kembali Jalur Sutra baru tersebut diantaranya adalah China ingin melakukan pemerataan pembangunan di sebagian wilayah yang masih mengalami kesenjangan, China ingin mengembangkan diversifikasi jaringan transportasi, dan China ingin mengendalikan kelebihan kapasitas produksi.
Sedangkan, Faktor internasional yang mempengaruhi Tiongkok melakukan transformasi Jalur Sutra adalah posisi Amerika Serikat sebagai negara superpower. Program OBOR (One Belt One Road) merupakan salah satu cara Tiongkok untuk menunjukan potensi dominasiknya di seluruh kawasan Asia Pasifik dengan cara meningkatkan inter-konektivitas nya dengan negara- negara lain. Hal ini tentunya berkaitan dengan rivalitas antara dua negara adidaya tersebut, yaitu Tiongkok dan Amerika Serikat.
Penulis: Cindy Ridzki Imanda (202201050), Mahasiswa Prodi Akuntasi Syariah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syariah Bengkalis