Sejarah Perkembangan Tamaddun Melayu

Advertisements

BUALNEWS.COM — Tamadun Melayu sebagai istilah yang digunakan untuk mengambarkan keterpaduan nilai-nilai Islam dengan berbagai produk pemikiran, sastra dan karya cipta lainnya termasuk peninggalan bangunan fisik merupakan lahan kajian yang menarik untuk diketengahkan, terutama terkait dengan peran Perguruan Tinggi Agama Islam ( PTAIS) di daerah ini, khususnya Kepulauan Riau.

Tamadun adalah istilah yang sepadan dengan kata Madaniah, hadarah maupun umran yang bermakna suatu kebudayaan atau peradaban yang bernilai tinggi dan halus yang dilahirkan oleh masyarakat. Dalam Wikipedia, dijelaskan bahwa kata tamadun diambil dari kata bahasa Arab, yakni Maddana, yang berarti membangun suatu kota atau masyarakat yang mempunyai peradaban. Tamadun lebih diartikan kepada keadaan hidup bermasyarakat yang maju. ( Brikos Dian Saputra,). Dalam banyak kajian istilah tamadun lebih sering digunakan untuk mengambarkan kebudayaan dan peradaban Islam. Yakni suatu produk baik itu dalam bentuk tradisi, budaya, bangunan fisik maupun hasil pemikiran yang dihasilkan oleh umat Islam.

Tamadun melayu dengan demikian adalah suatu peradaban yang dihasilkan masyarakat Melayu. Sesuatu yang disebut melayu adalah disebabkan oleh tiga hal. Pertama, beragama Islam, kedua, beradat istiadat Melayu dan ketiga, berhasa Melayu. Itu artinya, apa-apa yang dihasilkan oleh masyarakat Melayu dapat dikatakan tamadun melayu atau Islam. Karena itu merupakan manifestasi dari hasil karya, cipta dan karya yang dihasilkan masyarakat Melayu. Jadi apa yang saja dihasilkan masyarakat Melayu baik dalam bentuk bangunan, tradisi, budaya, karya, tulisan dan sastra selagi yang didasari atas keimanan kepada Allah ( Islam), maka ia dapat disebut tamadun melayu.

Baca Juga :  Ekonomi Wilayah Pesisir

Dinamika Perkembangan tamadun melayu yang melahirkan berbagai warisan dan khasanah intelektual mau sastra tidak bisa dilepaskan oleh peran Islam, bahasa, raja atau kesultanan. Agama Islam yang dipeluk oleh sebagian penduduk kawasan Asia Tenggara, terutama di Samudera Pasai, Melaka dan Kepulauan Riau- dalam pandangannya bukan sekedar ritual yang berurusan dengan ibadah dalam pengertian sempit seperti sholat, puasa, zakat dan haji, melainkan Islam adalah landasan, doktrin dan cetak biru bagi transformasi sosial budaya.

Beberapa poin-poin penting dalam sejarah perkembangan Tamaddun Melayu antara lain adalah Peradaban Maritim, Pengaruh Hindu-Buddha, Kesultanan Melayu, Kesultanan Melaka, Kesultanan Aceh, Kesultanan Johor-Riau, Pengaruh Eropa, dan Perjuangan Kemerdekaan.

Sejarah Tamaddun Melayu adalah kisah yang kompleks dan kaya dengan berbagai peristiwa dan perubahan yang membentuk identitas dan kebudayaan masyarakat di wilayah ini. Dari peradaban maritime purba hingga era modern, tamadun melayu terus berkembang dan berubah, mencerminkan kekayaan warisan budaya dan sejarah yang membanggakan. ***

Daftar Pustaka

Sulistiono, Budi. 2015. “Islam dan Tamaddun Melayu : Menatap Masa Depan” dalam Al Fikra Jurnal Ilmiah Keislaman. Vol. 14. No.2. Jakarta-Indonesia.

Penulis : Zakiatul Munawarah, Mahasiswa Program Studi Akuntansi Syari’ah Reg A, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah Bengkalis, Provinsi Riau.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *